Kamis, 05 Mei 2011

SKRIPSI BAB V


BAB V
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Berdasarkan dari uraian dan analisis terdahulu, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.         Kompetensi guru merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan..
2.         Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
3.         Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya.
4.         Kepala sekolah memiliki peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja maupun sebagai wirausahawan.
5.         Seberapa jauh kepala sekolah dapat mengoptimalkan segenap peran yang diembannya, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi guru, dan pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

B.       SARAN
Agar penulisan skripsi ini bermanfaat, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1.      Kepada Kepala Madrasah hendaknya lebih meningkatkan pengawasan, pembinaan dan bimbingan terhadap peningkatan kompetensi  keguruan khususnya sehingga terciptanya proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
2.      Kepada guru hendaknya  lebih meningkatkan kompetensi atau kemampuan profesional keguruannya, di samping itu juga kemampuan personal dan sosialnya agar lebih baik melalui latihan penataran dan seminar maupun penelaahan literatur-literatur yang berkenaan dengan kompetensi keguruan sehingga akan tercipta sosok guru yang profesional dalam mengelola proses pembelajaran yang optimal dan mempunyai dedikasi dan tanggungjawab kependidikan yang tinggi.

SKRIPSI IV


BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN

A.      GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
1.    Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin
Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin ini sebelumnya bernama Sekolah Persiapan Institut Agama Islam Negeri (SPIAIN) yang mana nantinya output dari sekolah ini bisa masuk ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Sekolah ini dibangun oleh yayasan Al-Hidayah pada tahun 1953. SPIAIN ini diubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri berdasarkan keputusan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 1978. Dengan surat Dirjen Bimas Islam No. II/ED/83/78 tanggal 24 Mei 1978, maka pada tanggal 19 Juli 1978 dilaksanakan serah terima sekolah tersebut oleh Rektor IAIN Antasari kepada Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan. Sejak tanggal itulah Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin berada di bawah naungan Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan yang kepala madrasahnya waktu itu dijabat oleh H. Taufiqurrahman Ahmad, BA (1968 – 1982), kemudian digantikan oleh Drs. H. Baderi (1982 – 1992), digantikan oleh Drs. H. Mulkani (1992 – 1999), digantikan oleh H. Abd. Fatah (1999 – 2003), digantikan oleh Drs. H. M. Saberi Ismail (2003) , digantikan oleh Drs. Bakhruddin Noor (2003 – 2010 awal) dan sekarang digantikan oleh Drs. H. Abdurrachman, M.Pd (2010 awal – sekarang).
Secara geografis, MAN 1 Banjarmasin berbatasan dengan:
a.       Rounded Rectangle: 50Sebelah Timur berbatasan dengan gang IAIN
b.      Sebelah Barat berbatasan dengan SDN Kampung Melayu
c.       Sebelah Utara berbatasan dengan jalan raya (jalan Kampung Melayu Darat)
d.      Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah penduduk.

2.    Keadaan Guru dan Staf Tata Usaha
Jumlah guru di Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin pada tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 40 orang yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan guru dan staf Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL 1
KEADAAN GURU MAN 1 BANJARMASIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No
Nama
Jabatan
Bidang Studi yang Diajarkan
1
Drs. H. Abdurrahman, M.Pd
Kamad

2
Hirsa Purwanto, S.Ag
Wakamad
Pendidikan Seni, Aqidah
3
Rini Amini Sholeha, M.Pd
Bidang Kurikulum
TIK, Kimia
4
Dra. Nurmiati
Wakil Bidang Kurikulum
Geografi
5
Nazarwati, S.Pd
Bidang Kesiswaan
Matematika
6
Gusti Nuardi, S.Pd
Wakil Bidang Kesiswaan
Penjas, Fisika
7
Drs. Anwar
Bidang Humas
Kimia
8
Dra.Hj. Rita Zahara
Bidang Sarana/Prasarana
Kimia, Geografi
9
Pribadi Purna, S.Pi
Pengelola Lab.Bahasa
B. Inggris, Listening
10
Karlianor Arief, S.Ag
Pengelola Lab. Komputer
TIK, SKI
11
Dra. Rasuna
Pembina Pramuka (Putri)
BP
12
Hj. Arbainah, S.Ag
Pembina Muhadharah
Fiqh, SKI
13
Dra. Gusti Hamidah
Pengelola Keterampilan
Sosiologi, Aqidah
14
Drs. Syahran
Pengelola Mushalla
Ekonomi
15
Dra. Mis Ambrah
Pembina UKS/PMR
Penjas, Biologi
16
Ilda Ruhama, S.Pd
Pembina Seni
Mulok, Biologi
17
Mariatul Qibtiah, S.Pd.I
Guru
Sosiologi, Geografi
18
Mariyani, S.Ag., S.Pd.I
Guru
B.Inggris
19
Dra.Hj. Maslahah
Guru
B.Arab
1
2
3
4
20
Dra.Hj. Noor Ikhsan
Guru
SNI
21
Ida Rosalina, S.Pd
Guru
B.Indonesia
22
Hj. Noor Amaliah, S.Pd
Guru
Matematika
23
Dra. Erry Rahma Diyani
Guru
Biologi, Keterampilan
24
Dra.Hj. Jami’ah Baseran
Guru
Kewarganegaraan, Aqidah
25
Dalilah, S.Pd
Guru
B. Indonesia, Sosiologi
26
Hasanuddin, S.Pd
Guru
Fisika
27
. Dra.Hj. Ainun Jariah
Guru
Fiqh, Aqidah
28
Dra.Hj. Wasilah
Guru
Kewarganegaraan
29
Abdur Rahimi, S.Pd
Pembina Pramuka (Putra)
B. Indonesia
30
Nazarwati, S.Pd
Guru
Qu’ran Hadits
31
M. Yamin Rizhan, BA
Guru
Qur’an Hadits
32
Dra. Siti Masliani
Guru
Matematika
33
Fakhrunnisa, S.Pd
Guru
B. Inggris, TIK
34
H. Nurdin, Lc
Guru Tidak Tetap
B. Arab
35
Raudatul Fitriyah, SE
Guru Tidak Tetap
Ekonomi
36
Mu’minah Kamaliah, S.Pd.I
Guru Tidak Tetap
B. Inggris, Pengembangan Diri
37
Halifah Noor, S.Pd.I XI IPS
Pembina KSI (Maulid Habsyi)
B. Arab

TABEL 2
KEADAAN STAF TATA USAHA MAN 1 BANJARMASIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No
Nama
Jabatan
1
Kasmawati, SE
Kepala Urusan Tata Usaha
2
Mahmudah, S.Sos
Bendaharawan Rutin/Gaji
3
Hj. Fatimah
                                  
Pembuat Laporan Bulanan, Pembantu Pengelola Pembukuan Pengeluaran Iuran Komite, Pembuat Daftar Gaji
4
Khaidir DS, S.Sos

Urusan Sarana Prasarana, Pembantu Pengelola Pembukuan Penerimaan Iuran Komite
5
Rusdiati
Urusan Kepegawaian
6
Elly Latifah
Urusan Rumah Tangga / Arsiparis
7
Siti Noor Asiah
Urusan Kesiswaan
8
Mukhlis
Urusan Umum
9
Halidi, AZ
Urusan Umum
10
Yusfihardi
Satpam / Petugas Keamanan

3.      Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin
Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin pada tahun pelajaran 2010/2011 miliki siswa seluruhnya 492 orang yang terbagi 13 ruangan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL 3
KEADAAN SISWA MAN 1 BANJARMASIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No
Kelas
Jumlah Siswa
1
X A
39 orang
2
X B
39 orang
3
X C
40 orang
4
X D
40 orang
5
X E
40 orang
6
XI IPA 1
37 orang
7
XI IPA 2
38 orang
8
XI IPS 1
38 orang
9
XI IPS 2
38 orang
10
XII IPA 1
37 orang
11
XII IPA 2
37 orang
12
XII IPS 1
35 orang
13
XII IPS 2
34 orang
Jumlah
492 orang

Adapun gedung Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin ini terletak di jalan Kampung Melayu Darat Rt. 11 No. 12 Banjarmasin, dengan bangunan yang bersifat semi permanent bertingkat tiga dengan luas 1.800 m3, lantai dari semen, dindingnya dari kayu/papan dan ada juga yang dari semen. Jumlah ruangannya adalah:



TABEL 4
SARANA DAN PRASARANA MAN 1 BANJARMASIN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

No
Ruang
Jumlah/Buah
1
Ruang Kepala Sekolah
1 buah
2
Ruang Guru
1 buah
3
Ruang TU
1 buah
4
. Ruang belajar
13 buah
5
Ruang BP
1 buah
6
Ruang komputer
1 buah
7
Laboratorium IPA
1 buah
8
Laboratorium Bahasa
1 buah
9
. Ruang perpustakaan
1 buah
10
Ruang olah raga
-
11
Ruang OSIS
-
12
Ruang Pramuka
1 buah
13
Ruang UKS/PMR
1 buah
14
Mushalla
1 buah
15
Koperasi sekolah
1 buah
16
Kantin siswa
5 buah
17
Lapangan basket/volley
1 buah
18
Tempat parkir
1 buah
19
WC
7 buah

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin, diperoleh bahwa sarana dan fasilitas lainnya sudah memadai.

B.       PENYAJIAN DATA
Sebelum data-data yang telah diperoleh di lapangan di sajikan, terlebih dahulu perlu ditegaskan bahwa data tentang Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru pada MAN I Banjarmasin yang telah diperoleh dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil dari wawancara, observasi dan dokumenter sekolah.
Agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Namun, jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi, –sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah-, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif.
Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan, kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang amat penting. Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
1.         Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru pada MAN I Banjarmasin, dilihat dari:
a.    Aspek pedagogik.
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik; (c)pengembangan kurikulum/ silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu. Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya, adapun salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan pengembangan profesionalisme ini membutuhkan dukungan dari pihak yang mempunyai peran penting dalam hal ini adalah kepala sekolah, dimana kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
b.    Aspek kepribadian.
Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.
c.    Aspek sosial
Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
d.   Aspek profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru  pada MAN I Banjarmasin.
Berdasarkan hasil yang diperoleh di lapangan, ditemukan ada beberapa faktor yang mempengaruhi peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru  pada MAN I Banjarmasin, yaitu:
a.       Pengetahuan yang dimiliki kepala sekolah terhadap studi kompetensi guru.
Kepala Sekolah sebagai pengelola memiliki tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional guru.” Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas.
Kepala Sekolah memiliki peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja maupun sebagai wirausahawan.
b.      Manajemen personalia yaitu, data kongkrit tentang seluruh riwayat hidup para guru.
Mayoritas tenaga yang ada di MAN 1 Banjarmasin tersebut adalah lulusan S1 pendidikan, namun karena kurangnya pelatihan-pelatihan terhadap guru-guru tersebut mengakibatkan proses belajar mengajar yang ada sekolah tersebut menjadi kurang baik, hal tersebut sangat dirasakan oleh karena terbatasnya pengetahuan guru terhadap penggunaan teknologi yang semakin canggih.
c.       Komponen lain, seperti sarana penunjang yang diperlukan oleh para guru dalam peningkatan kompetensi profesional yang dimilikinya serta alokasi dana yang diperlukan
Sarana penunjang merupakan suatu hal yang sangat penting bagi peningkatan kualitas profesional guru dalam memberikan pengajaran dan pendidikan kepada siswa, sehingga dengan terlengkapinya sarana penunjang tersebut membuat guru menjadi semangat dalam mengajar, terutama buku-buku yang relevan dan sarana penunjang lainnya seperti alat-alat teknologi sekarang yang sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang oleh guru masing-masing.
C.      ANALISIS DATA
1.         Usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru pada MAN I Banjarmasin, dilihat dari:
a.    Aspek pedagogik.
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan di MAN 1 Banjarmasin, usaha kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru pada aspek pedagogik sekurang-kurangnya terdapat empat macam kegunaan pedagogik bagi para pendidik.
1.      Pedagogik berguna bagi pendidik dalam rangka memahami fenomena pendidikan(situasi pendidikan) secara sistematis.
2.      Pedagogik berguna dalam rangka memberikan pentunjuk tentnag apa seharusnya dilaksanakan oleh pendidik
3.      Pedagogik berguna bagi pendidik dalam rangka menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan dalam praktek mendidik anak
4.      Pedagogik berguna untuk mengenal diri sendiri dan melakukan koreksi diri demi “menyempurnakan” diri sendiri.
Pedagogik bertugas untuk mempelajari fenomena pendidikan untuk sampai membangun suatu pengetahuan sistematis sehingga diperoleh pemahaman yang jelas mengenai objek studinya tersebut.
b.    Aspek kepribadian
Dengan pendidikan yang dimiliki oleh tenaga pendidik yang ada di MAN 1 Banjarmasin, maka kemampuan dalam mendidik sangat baik dengan melihat status pendidikan yang guru miliki, sehingga mereka mampu mengembangkan pengajaran dengan bersifat arif dan bijaksana dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa yang juga memiliki kemampuan dan bakat yang luar biasa.
Pada  intinya Guru memiliki kemampuan untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.
c.    Aspek sosial.
Sebagai seorang kepala sekolah seyogyanyalah memiliki kemampuan dalam berkomunikasi sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial sekitar.
Dari hasil pengamatan penulis bahwa kepala sekolah ada di MAN 1 Banjarmasin sebagian sudah mampu memberikan arahan dan bimbingan kepada guru dengan baik dengan terlihatnya kemapuan guru dalam menyesuaikan dengan lingkungan dimanapun dia berada, walaupun masih ada sebagian guru yang masih belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dikarenakan guru tersebut belum bisa berkomunikasi secara lebih leluasa.
d.   Aspek profesional
Dari hasil pengamatan penulis terhadap kepala sekolah dalam mengamati kinerja guru, keprofesionalan kepala sekolah sangat terlihat dengan kedisiplinan beliau terhadap guru yang terlambat mengajar, dengan memberikan sanksi dan memberikan arahan serta bimbingan terhadap guru yang melanggar.
Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu mengupdate, dan menguasai materi pelajaran yang disajikan. Persiapan diri tentang materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru, mengakses da-ri internet, selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru  pada MAN I Banjarmasin, meliputi:
a.       Pengetahuan yang dimiliki kepala sekolah terhadap studi kompetensi guru.
Terbatasnya pengetahuan kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru menyebabkan terhambatnya pengembangan sumber daya manusia yang ada di sekolah MAN 1 Banjarmasin, sehingga membuat proses belajar mengajar di sekolah tersebut menjadi kurang lancar, oleh sebab itu kendala tersebut harus ditangani oleh kepala sekolah dengan mengadakan pelatihan yang menunjang bagi kepala sekolah dan guru agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan wabil khusus meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar.
b.      Manajemen personalia yaitu, data kongkrit tentang seluruh riwayat hidup para guru.
Melihat dari hasil riwayat pendidikan guru maka dalam upaya peningkatan profesional guru usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah MAN 1 Banjarmasin ini adalah dengan memberikan Pembinaan dan peningkatan kompetensi guru dilakukan melalui kegiatan pelatihan, yang dipandang lebih efektif apabila dilakukan atas prakarsa dan keinginan guru sendiri. Kondisi pelatihan semacam ini jarang terjadi, karena biasanya dilakukan atas prakarsa atasan (bottom-up). Dalam pelatihan atas prakarsa guru dilandasi kesadaran atas peran dan tanggungjawab serta dorongan untuk meningkatkan kinerja.
c.       Komponen lain, seperti sarana penunjang yang diperlukan oleh para guru dalam peningkatan kompetensi profesional yang dimilikinya serta alokasi dana yang diperlukan
Dalam pelaksanaan pendidikan, faktor sarana dan prasarana merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya. Kelengkapan sarana prasarana dapat menunjang peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan jumlah sekolah dan fasilitas di sekolah sangat diperlukan.
Hasil pengamatan penulis terhadap hal tersebut, bahwa masih kurangnya perhatian terhadap fasilitas-fasilitas sarana penunjang dalam peningkatan kualitas kompetensi guru, namun hal tersebut akan selalu diatasi secara bertahap oleh kepala sekolah dengan melihat dan menyesuaikan dengan alokasi dana yang ada.